‘CROP CIRCLE’ di desa Jogotirto, Sleman dan di desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Bantul, yang dihebihkan, menuai polemic. Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN), Sri Kaloka, menyebut sebagai buatan manusia, tapi masih ada yang yakin bikinan mahluk hidup angkasa luar, ada juga yang menganggap sebagai gejala, namun ada sekelompok mahasiswa yang mengaku membuatnya.
Fenomena ini muncul pertama kali di Inggris tahun 1647 atau sekitar tiga setengah abad lalu. Nama ‘Crop Circle’ ada yang mengartikan ‘Lingkaran Panen’ yang terkadang orang sulit percaya jika bisa dikerjakan hanya satu malam oleh manusia. Namun ilmuwan Anderro dari Inggris yang tekun menyelidiki selama 17 tahun menyimpulkan, sekitar 80 persen lingkaran di lading gandum Inggris buatan manusia. Seorang warga Inggris yang mengaku bikin ‘Crop Circle’ bersama beberapa temannya mengatakan, sebelumnya mereka mempersiapkan desain. Saat gandum di lading hampir matang menggunakan paku panjang ditancapkan di lading gandum, dan paku itu dijadikan sebagai pusatnya dan dengan tali bikin buatan di permukaan tanah. Namun pengkuan menuai pertanyaan, mungkinkah dibuat lingkaran dengan berbagai motif dalam satu malam tanpa alat bantu yang memadai.
Selain Inggris, di Kanada, Amerika Serikat, Australia dan Jepang juga banyak ditemukan fenomena ‘Crop Circle’ yang selain berbentuk lingkaran juga bentuk geometri atau motif binatang dan kebanyakan burukuran besar. Fenomena ini biasanya muncul di musim panasa saat lading pertanian ditumbuhi tanaman yang member kesan pembuatnya mahluk cerdas karena mirip dongeng ‘Bandung Bondowoso’ yang bisa bikin candi Prambanan hanya dalam waktu satu malam.
Konon ‘Crop Circle’ yang banyak dijumpai di Inggris selatan awalnya untuk iklan alias alat promosi. Beberapa tahun Rusia juga heboh, karena ‘Crop Circle’ bermunculan silih berganti, dan bikin bingung campur kagum masyarakat sekitar, karena dalam kurun semalam saja sekitar 6-7 ‘Crop Circle’ dengan ukuran besar telah terbentuk di ladang gandum mereka dengan motif bunga matahari yang luar biasa indahnya. Spekulasi pun muncul. Ada yang beranggapan fenomena ini dibuat manusia, tapi ada yang beranggapan murni dari proses gejala alam.
Kebanyakan peneliti Unidentified Flying Object (UFO) alias benda terbang tak dikenal mengabaikan fenomena ‘Crop Circle’. Yang jelas, fenomena ini menunjukkan struktur gambar lingkaran aneh yang rumit dengan ukuran besar, desainnya bagus yang nampak musykil dikerjakan manusia dalam satu malam. Andrro yang peneliti Inggris itu juga yakin, 20 persen pembentukan alami karena efek medan magnet bumi. Alasannya, medan magnet bumi terdapat daya gerak yang dapat menghasilkan suatu arus listrik, sehingga tanaman ‘berbaring datar’ di atas permukaan tanah. Sedangkan peneliti Amerika, Jeffery Walson yang menyelidiki lebih 130 ‘Crop Circle’ mendapati bahwa 90 persen sekitar lingkaran menghebohkan itu terdapat transformator yang berhubungan dengan kabel tegangan tinggi. Di bawah panjang garis keliling sepanjang 270 meter tersebut terdapat sebuah kolam, dank arena di-airi , maka ion yang dikeluarkan tanah dari bagian dasar ladang gandum dapat menghasilkan elektrik negatif. Transformator yang dihubungkan dengan kabel tegangan tinggi menghasilkan elektrik positif. Setelah elektrik negatif dan positif bersentuhan dapat menghasilkan energy magnet listrik yang merobohkan gandum lallu membentuk lingkaran aneh. Namun soal bentuk-bentuk bunga dan sebagainya rasa tak mungkin dibuat energy seperti itu.
Fisikawan Universitas Michigan, AS, Dr Delon Smith berpendapat, badai tornado penyebab munculnya ‘Crop Circle’. Dia mendapati sejumlah besar lingkaran aneh di ladang gandum yang muncul di sisi gunung atau daerah yang berjarak 60-70 km dari gunung, mudah sekali membentuk badai tornado. Namun, sulit diyakini angin Tornado bisa ‘mengukir’ ladang gandum.
Lain bagi fotografer Alexander dari AS. Ia mengaku melihat cahaya yang terbang kesana-kemari di antara kedua lingkaran aneh, sehingga memperkuat. Muncul anggapan bahwa ‘Crop Circle’ dibuat makhluk angkasa luar. Sayangnya, tak ada laporan adanya cahaya keluyuran di seantero ‘Crop Circle’ di Bantul dan Sleman. Sehingga diragukan adanya Bandung Bondowoso dari angkasa luar yang mendarat di kedua Kabupaten itu.
Kedaulatan Rakyat, 30 jan 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Belum ada tanggapan untuk "Crop Circle Selalu Menuai Teka Teki"
Posting Komentar