Oleh: Fitria Zulfa *)
APAKAH bentuk tulisan
tangan itu memiliki korelasi dengan "kesuksesan" seseorang? Hampir
sebagian besar orang, pasti akan menjawab "Tidak" atau setidaknya masih
meragukan adanya korelasi itu. Wajar, jika banyak orang menjawab seperti
itu, karena tulisan tangan itu dianggap tak menyimpan rahasia. Sebab,
adagium yang umum didengar kesuksesan itu terkait bakat, ketekunan, dan
kedisiplinan --bukan berdasarkan bentuk tulisan tangan seseorang. Memang benar bahwa kesuksesan seseorang itu terkait dengan bakat, ketekunan dan kedisiplinan. Tetapi, setelah membaca buku Kaya dengan Graphoselling
karya Yosandy L S ini mata pembaca akan dibuka dengan "setumpuk"
rahasia di balik tulisan tangan dan semua itu --nyaris tak bisa
dimungkiri-- memiliki hubungan yang erat dengan kesuksesan seseorang.
Lalu, bagaimana bisa tulisan tangan itu bisa menentukan kesuksesan
seseorang, padahal sukses dan tidaknya seseorang itu bertumpu pada
bakat, ketekunan, dan kedisiplinan, bahkan kecerdasan seseorang?
Jawabannya: tulisan tangan itu merupakan bentuk tulisan yang terpancar
dari otak/pikiran. Maka, tulisan tangan itu merupakan standard untuk
menilai akurasi yang terungkap dari apa yang tertuang dalam tulisan
--dan itu merupakan cerminan kepribadian, karakter, watak, dan bahkan
kecerdasan seseorang. Tidak dimungkiri, jika di balik tulisan tangan itu
ada cermin dari kekuatan bakat, ketekunan, bahkan kedisiplinan
seseorang. Maka, ketika hal itu bisa dibaca dan dimanfaatkan dengan
jeli, akan bisa dijadikan referensi untuk meraih kesuksesan, seperti
dalam menaikkan nilai penjualan, menjual ide, gagasan, bahkan penawaran
atau konsep kerja sama dengan orang lain.
Dari 18 poin
yang dijelaskan dalam buku ini, penulis dengan gamblang menjelaskan
bentuk-bentuk tulisan tangan dan rahasia di balik tulisan tangan. Dari
tulisan tangan itu, penulis menunjukkan sejauh mana semangat
(optimisme), kepribadian (karakter), kekuatan energi, kecerdasan emosi,
beban persepsi dari kehidupan di masa lalu, rencana di masa depan yang
dicita-citakan, citra diri yang dibangun. Selain itu, penulis bisa
membaca tingkat kepercayaan diri, kekuatan motivasi untuk meraih sukses,
daya ingat (atau ketelian), tingkat keramahan, jalinan hubungan dengan
orang lain, dan mental block yang dialami oleh seseorang dari tulisan tangan yang digoreskan di atas kertas.
Maka, jika ingin meningkatkan semangat, kecerdasan emosi, dan kekuatan
merancang masa depan, kunci yang diajukan penulis adalah dengan
membenahi kekurangan bentuk tulisan tangan dengan mendasarkan pada
bentuk-bentuk tulisan seperti yang dijelaskan dalam buku ini.
Memang buku ini ditulis dengan bersandar pada ilmu graphologi --sebuah
ilmu tentang analisis tulisan tangan yang sudah diakui, bahkan
dipraktikkan sebelum Masehi seperti oleh Kuo Jo Hsu di China (1000 SM),
dan Suetonius yang pernah jadi analis tulisan tangan Kaisar Agustus (76
M). Langkah itu, dalam sejarah ilmu graphologi kemudian diikuti oleh
Aristoteles, William Shakespeare, Doktor Camilio Baldi, Abbe Michon,
Alfred Binet, Max Pulver, Robert Saudek, Allport, Vernon, Dr. Pierre
Janet, Henry Bergson, Charles Henry, Carl Jung, Rudolph Pophal, Dr
Ludwig Klages, Smith, dan Abrahamson.
Dari situlah, ilmu
graphologi kemudian dikembangkan, bahkan digunakan oleh beberapa
perusaha dalam menerima karyawan dengan mendasarkan pada tulisan tangan.
Klimoski dan Rafaeli, pada 1983 bahkan menemukan sebanyak 3.000
perusahaan di USA telah menggunakan analisis tulisan tangan. Tetapi,
oleh penulis, ilmu graphologi itu kemudian dikembangkan lagi dengan
tujuan dan maksud lain. Dengan memakai teknik itu sebagai "batu
pijakan", penulis menerapkan untuk tujuan meningkatkan omzet penjualan,
menjual ide, gagasan dan bahkan untuk meraih kekayaan. Dan dia menamai
ilmu analisis tulisan tangan yang dikembangkan itu dengan graphoselling.
Tidak dapat disangkal, kalau buku ini akan membuka mata pembaca karena
menuntun membaca karakter, kepribadian, dan semangat (optimisme)
seseorang dari tulisan tangan. Dan jika hal itu dilihat dengan jeli dan
cermat, akan bisa disibak atau dikuak rahasia di baliknya. Tak salah,
jika buku ini secara tegas berkesimpulan: bentuk tulisan tangan itu
memiliki korelasi dengan kesuksesan seseorang. Jika memang tulisan
tangan atau tanda tangan pembaca tidak mencerminkan karakter,
kepribadian dan optimisme untuk bisa meraih kekayaan dan bahkan
kesuksesan, maka ubahlah dari sekarang, sebelum semuanya terlambat!
***
*) Fitria Zulfa, alumnus Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Sumber : http://www.jurnas.com/halaman/23/2012-11-18/227101
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Belum ada tanggapan untuk "Rahasia Sukses di Balik Tulisan Tangan"
Posting Komentar