Oleh M. Hilmi | Ramadan Mubarak – Sen, 16 Jul 2012
Indonesia
punya beragam makanan yang cocok penganan saat berbuka puasa. Biasanya
makanan dan minuman ini terasa manis — sebagai penyegar dahaga dan lapar
yang sudah seharian ditahan.
Perkaya wawasan menu takjil Anda dengan menu Nusantara berikut ini:
Kolak biji salak
Kolak
biji salak tidak terbuat dari biji salak sungguhan (yang keras itu).
Ini hanya sekadar nama, mengingat kolak ini memang tampak seperti biji
salak. Nyatanya, yang nampak seperti biji salak tersebut adalah adonan
tepung plus ubi jalar. Disajikan dengan santan kelapa, kolak biji salak
tak perlu digerus, melainkan akan lumer sendiri di mulut.
Jejongkong
Jejongkong
adalah menu takjil khas Lampung. Ini adalah salah satu varian
pengembangan dari menu kolak. Yang bikin beda, isinya. Jejongkong berisi
adonan tepung beras, tepung ketan, dan tepung kanji yang diberi warna
dan perasa dari daun pandan. Nama jejongkong ini sendiri merupakan
pengembangan dari bahasa lain dari daun pandan, yakni “jongkong”.
Colenak
Jajanan
satu ini, namanya seakan dicomot saja dari cara makannya — dicocol,
enak. Dan memang begitulah cara makan jajanan colenak ini. Tape bakar
disajikan dengan saus manis sebagai cocolan. Colenak dapat dibeli di
daerah Bandung dan sekitarnya.
Es goyobod
Produk
Kota Garut ini memiliki rasa yang sama uniknya dengan namanya. Unik
karena, es ini berisi adonan hunkue (semacam tepung kanji) yang
memberikan sensasi kenyal unik ketika dinikmati. Selain berisi hunkue,
es goyobod ini juga mengandung isian yang hampir sama dengan es campur.
Degan bakar sulfat
Degan
segar yang biasanya langsung dinikmati, dibakar terlebih dahulu.
Pembakarannya pun harus sampai benar-benar mendidih selama tiga sampai
empat jam. Setelah selesai proses pembakaran, degan ini baru bisa
dinikmati setelah kulitnya dibersihkan dari sisa pembakaran.
Hasil
dari proses pembakaran tadi akan menghasilkan cita rasa yang berbeda.
Daging kelapa mudanya akan terasa lebih manis. Mengapa ada label
“Sulfat”? Karena degan bakar sulfat memang dijual di daerah Sulfat,
Malang.
Kolak ayam
Kalau biasanya kolak
berisi pisang, ubi atau ketela, maka warga Gresik punya varian isi kolak
yang sangat berbeda. Warga Gumeno, Gresik mencampurkan ayam dan irisan
daun bawang sebagai isian di kuah manis kolak. Tak hanya unik tampilan
dan rasanya, proses masaknya pun juga merupakan ritual tersendiri di
kawasan tersebut. Hal ini karena, kolak ayam ini merupakan salah satu
tradisi yang diturunkan oleh Sunan Giri.
Bubur lemu
“Lemu”
dalam bahasa Jawa berarti gemuk atau gendut. Sebuah nama yang unik
untuk bubur tepung beras berkuah saus gula merah dan santan.
Kemungkinan, predikat “lemu” tadi diberikan karena secara tampilan,
tepung beras tadi tampak seperti gelambir perut yang gendut.
Martabak pizza kurma
Seakan
masih kurang puas dengan martabak yang porsi dan isiannya yang beragam,
di Bandung ada menu martabak yang cukup “wah”. Hampir sama dengan
martabak pada umumnya, hanya saja ditambahkan bahan-bahan pelengkap
seperti kurma dan kacang Arab. Label “pizza” ditambahkan karena martabak
ini disajikan dalam bentuk yang menyerupai pizza.
Bubur kampiun
Bubur
khas Minang ini istimewa, karena merupakan campuran kolak pisang, bubur
candil, bubur sumsum dan ketan hitam. Mungkin itu juga menjelaskan
kenapa nama bubur ini “kampiun” (pemenang) — karena memang isinya
sedemikian istimewa.
Es palu butung
Ini
adalah salaah satu minuman khas Makasar yang cukup populer. Berisi
pisang dan bubur putih plus sirup merah dan susu, es ini akan cukup
mengisi perut yang kosong seharian.
Jemunak
Nama jemunak ini artinya cukup unik, karena jemunak sejatinya adalah singkatan dari ngajeng-ngajeng nemu kepenak
(ketemu yang enak di permulaan). Makanan asal Magelang ini berisi
olahan beras ketan dan ketela pohon yang ditaburi kincau dan parutan
kelapa.
Sumber : http://id.berita.yahoo.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Belum ada tanggapan untuk "Menu Takjil Dengan Nama Unik"
Posting Komentar